Penulisan
Ilmiah
adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.
Penulisan
Ilmiah
adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.
Proposal Kegieatan adalah sebuah karya tulis berupa lampiran rencana
kegiatan kerja yang sengaja dibuat dalam rangka mengajukan usulan kepada pihak
terkait agar dapa mendapatkan izin atau persetujuan atas kegiatan yaang akan di
laksanakan.
Singkatnya Penulisan Proposal adalah karya tulis
yang disusun berupa lampiran rencana kegiatan kerja untuk pihak terkait agar
dapa mendapatkan izin atau banuan dana kegiatan tersebut.
Ini salah satu Proposal Kegiatan kami yang telah berhasil menjalankannya, artikel ini kami tulis untuk teman-teman sebagai contoh yang bermamfaat dan..... Good luck ;)
......
Maros, 27 Desember 2016
Lam : 1
Hal : MOHON BANTUAN DANA
Kepada Yth,…………………………
Di
Tempat
Assalam’alaikum Wr Wb
Salam Lestari...!!!
Dengan Hormat,
Do’a dan
harapan kami semoga bapak/ibu dalam keadaan sehat serta sukses dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari,Amin...
Sehubungan
dengan akan dilaksanakannya “XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI DI SULAWESI SELATAN” yang insya
Allah akan dilaksanakan pada tanggal 6 Maret -16 Juni 2015. maka dari itu
dapatlah kiranya bapak/ibu membantu kegiatan kami guna mensukseskan acara
tersebut.Proposal Terlampir
Demikianlah
surat permohonan ini kami sampaikan,atas perhatian dan kerja samanya kami
ucapkan terimakasih
Wasalamu’Alaikum Wr Wb.
PANITIA PELAKSANA
XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI DI SULAWESI SELATAN
PEMERHATI LINGKUNGAN TINDAKAN NYATA
( PELITA MAROS )
2015-2016
( PELITA MAROS )
2015-2016
Mengetahui,
Pengurus Pencinta Alam Pelita Periode 2015-2016
Ketua Pencinta Alam Pelita
Anwar Ali S
I. Latar Belakang
Manusia tak akan dapat hidup dengan tenang jika tidak
mampu membangun harmoni dengan lingkungan alam tempat dia hidup dan
berinteraksi. Bahkan sudah umum diyakini, bahwa manusia adalah mikrokosmos dan
alam semesta adalah makrokosmos. Ini memberi gambaran mengenai betapa
pentingnya hubungan yang saling mendukung antara aktifitas dan kesadaran
manusia dengan fakta terdapatnya lingkungan alam. Allah SWT pun mengingatkan
bahwa kerusakan yang ada di daratan dan di lautan akibat ulah manusia itu
sendiri. Sayangya nya kita harus bersahabat dengan alam.
Gunung adalah sumber ilmu, Kebanyakan
orang tidak mengetahui bahwa ada banyak sekali ilmu yang sesungguhnya bisa kita
petik dari kegiatan mendaki gunung. Berikut ini hanyalah sebagian dari beberapa
kelompok ilmu yang bisa diajarkan gunung kepada kita:
A. Ilmu pengetahuan alam
Tak dapat dipungkiri, bahwa gunung
adalah sumber ilmu pengetahuan. Para peneliti yang gemar meneliti tentang
gunung, akhirnya dapat menemukan dan merumuskan beberapa ilmu-ilmu baru yang
dapat berguna bagi manusia. Seperti contohnya: Ilmu volcanologi, botani,
zoologi, topografi, ilmu batuan, ilmu lapisan tanah, ilmu obat-obatan,
arkeologi dsb yang terlalu banyak untuk disebutkan. Cabang-cabang ilmu
pengetahuan tersebut, tentu saja tak begitu saja muncul. Melainkan melalui
proses pencarian dan penemuan secara berkala oleh orang-orang yang memang
senang sekali menjelajah gunung-gunung, dan kegiatan pencarian itulah yang
sebenarnya disebut dengan ekspedisi. Jadi ekspedisi bukan sekedar mendaki
puncak-puncak gunung lalu pulang kembali tanpa menghasilkan sesuatu.
B. Ilmu sosial
Kegiatan mendaki gunung juga akan
berdampak pada bertambahnya wawasan tentang ilmu sosial kita. Sebab, setiap
kita mendaki gunung maka kita akan selalu bertemu dan berhubungan dengan orang
lain, baik dengan teman sendiri, penduduk desa atau dengan para pendaki yang
mungkin kita jumpai. Kita akan belajar bagaimana bergaul, menghormati dan
bersikap baik dengan orang lain, karena jika kita tidak mampu beradaptasi
dengan baik, maka kita akan merasakan kerugian yang bisa langsung kita rasakan
sendiri.
Dengan mendaki gunung, mengajarkan kita
untuk bersosialisasi, bekerjasama dan menjalin tali persahabatan. Oleh karena
itu, setelah melakukan kegiatan mendaki gunung, biasanya kita akan merasakan
tali persahabatan terjalin lebih erat daripada sebelumnya. Sebab, kita sudah
melalui hidup bersama mengatasi berbagai kesulitan, tidur bersama, makan
bersama, susah bersama, dan senang bersama selama beberapa hari di alam bebas.
Selain itu, kita juga akan banyak
belajar tentang masyarakat desa. Sebab ketika kita melalui desa atau dusun
terpencil tempat kita melakukan titik awal pendakian, maka secara tak langsung
kita akan belajar mengenal tentang kebudayaan masyarakat baru yang kita temui
disana. Baik bahasanya, agamanya, sistem sosialnya, mata pencahariannya, ilmu
pengetahuannya, keseniannya, atau adat istiadatnya.
C. Ilmu Filsafat
Mendaki gunung akan mendekatkan kita
kepada alam, hal ini tentu bukan rahasia lagi. Sama halnya dengan seorang
pelaut yang mengatakan bahwa ‘dengan mengarungi lautan kita akan mengenal diri
kita dan bisa lebih menghormati alam’. Sebenarnya hampir sama antara pelaut,
pendaki gunung, penerbang atau bahkan astronot. Semakin kita menjelajahi alam
maka kita justru akan merasa dekat dengan alam, baik sebagai sahabat atau musuh
sekalipun. Jika kita merasakan kedekatan dengan alam dan mengenal alam dengan
baik, maka dengan sendirinya kita akan tahu siapakah sebenarnya kita ini. Jika
kita sedang berada di tempat yang aman dan nyaman, berada di rumah, gedung atau
hotel dengan dikelilingi orang-orang terdekat kita. Mungkin kita akan merasa
sebagai manusia yang memang lebih unggul dari makhluk lainnya. Tetapi jika
sedang berada di tengah hutan yang gelap, dikelilingi kabut dan udara yang
menusuk tulang. Kita akan tahu bahwa kita hanyalah makhluk yang paling lemah.
Kita kalah jauh dengan tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup di tengah
hutan tanpa membawa bekal makanan atau tenda untuk berlindung dari hujan dan
dinginnya udara.
Dengan mendaki gunung, kita akan
terbiasa merasakan betapa lemahnya diri kita dan betapa dahsyatnya kekuatan
sang alam. Apalagi penciptanya? Demikianlah, dengan mendaki gunung kita akan
merasakan kedekatan dengan alam yang pada akhirnya akan mengantarkan kita
kepada kedekatan diri kita dengan Tuhan. Jadi dengan mendaki gunung, kita akan
belajar ilmu agama yang jauh lebih tinggi, yakni ilmu hakikat diri.a
BELAJAR DARI FILOSOFI MENDAKI GUNUNG
Gunung adalah bayang-bayang kehidupan
Puncaknya adalah cita-cita. Lerengnya adalah usaha Lembahnya adalah iman dan
pengetahuan.
Hutannya adalah
anugerah Dan kabutnya adalah cobaan Semakin runcing sebuah gunung Semakin sulit
pula menggapai puncaknya, tapi butuh waktu yang singkat SEBALIKNYA Semakin
landai sebuah gunung Semakin mudah pula menggapai puncaknya, tapi butuh waktu
yang lebih lama Tapi Puncak bukanlah tujuan akhir, karena jalan menurun, telah
siap untuk ditapaki semakin sulit dan menyesatkan menuju lembah tempat kembali.
KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA
“ PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA ALAM BESERTA ISINYA
ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA “
“PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT
INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI KEPADA TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR ”
” PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH
SEBAGAI MAKHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA “
Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran
menyatakan:
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta
menggunakan sumber alam sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Mengabdi
kepada Bangsa dan Tanah Air.
4. Menghormati
tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan martabatnya.
5. Berusaha
mempererat tali persahabatan
sesama pecinta alam sesuai
dengan azas pecinta
alam
6. Berusaha
saling membantu dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Disahkan bersama dalam GLADIAN IV – 1974 Di Ujung Pandang
Disahkan bersama dalam GLADIAN IV – 1974 Di Ujung Pandang
DARI PETUALANG UNTUK PARA PETUALANG
“Ketika manusia mendaki gunung yang tinggi, manusia akan
menyadari bahwa ternyata masih banyak lagi gunung-gunung yang belum didaki”
Nelson Mandela
“Dibutuhkan lebih banyak keberanian untuk menghadapi
kehidupan sehari-hari yang sebenarnya lebih kejam dari pendakian yang nyata. Tetapi
lebih banyak dibutuhkan ketabahan untuk bekerja di kota daripada mendaki gunung
yang tinggi”
“Dapatkah Anda membukakan jendela-jendela itu? Aku ingin
berpamitan dengan gunung-gunungku tercinta yang biru. Untuk terakhir kalinya
saya ingin memandang hutan-hutan lebatku yang hijau. Sekali lagi aku ingin
menghirup udara pegunungan, udara alam bebas itu”
II. NAMA DAN
TEMA KEGIATAN
Kegiatan
ini diberi nama : XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI DI SULAWESI SELATAN
Tema
Kegiatan : MELESTARIKAN ALAM DENGAN BANGGA
III. BENTUK
KEGIATAN
Bentuk
kegiatan pendakian puncak gunung
tertinggi di sulawesi selatan adalah :
1. Pembersihan
sampah di jalur pendakian
2. Menggugah kembali semangat untuk
menjaga kelestarian alam.
3. Menyalurkan hobby pemuda pemudi
pencinta alam.
4. Mengenali
potensi wisata dan sumber daya alam di Indonesia
5.
Menjelejajahi Puncak Tertinggi di
sulawesi selatan yang terdiri dari :
a.
Gunung Latimojong di kab. Enrekang
b. Gunung Bawakaraeng di kab. Gowa
c.
Gunung Lompobattang di kab. Jenneponto
d. Gunung Seseang di kab. Toraja
e.
Gunung Bulusaraung di kab. Maros
IV. LANDASAN
KEGIATAN
Pendakian
puncak tertinggi di Sulawesi Selatan ini
di landaskan pada:
1. Program kerja pencinta alam Pelita pada Divisi SAR
dan Alam Bebas
2. AD/ART Pencinta Alam Pelita
3. Hasil keputusan Rapat seluruh anggota Pencinta Alam
Pelita
V. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memupuk
kepedulian generasi muda pada upaya pelestarian alam atau lingkungan.
2.
Mengetahui dan mengelola potensi tim dari personil yang berkegiatan.
3. Menguasai teknis pencegahan dan penanganan pertama
gawat darurat medis di lapangan.
4. Meningkatkan kesadaran peserta terhadap keselamatan
kerja.
5. mengetahui kemampuan dasar mengelolah penjelajahan dan
teknik bertahan hidup di alam terbuka khusunya Rimba gunung.
6. Mensosialisasikan KELESTARIAN ALAM dan PENCINTA ALAM
PELITA MAROS di mata nusantara
7. Mengibarkan bendera sangsaka merah putih
8. Mengetahui dan mempelajari suku, budaya, bahasa, dan
sosial masyarakat.
10. Menunjukkan dan memperkenalkan potensi keindahan dan pesona
daerah pegunungan 5 puncak tertinggi di Sulawesi Selatan.
VI. OUTPUT
1. Kerangka manajemen kegiatan, pencegahan dan
penanganan gawat darurat.
2. Terciptanya hubungan yang antar instansi yang tergabung
dalam tugas-tugas kemanusiaan.
3. Kesadaran terhadap pentingnya mengutamakan
keselamatan dalam kegiatan di alam terbuka khususnya gunung hutan.
4. Terbentuknya kesadaran yang tinggi dalam diri pemuda,
mengenai pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan membangun hubungan yang
harmonis antara eksistensi manusia dan pasifitas alam.
5. Pengalaman positif dan membangun bagi kalangan pemuda
dalam berinteraksi dengan alam gunung secara langsung.
6. Momen penting dalam kegiatan bernuansa lingkungan alam.
VII. WAKTU KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pendakian puncak tertinggi di Sulawasi Selatan ini dimulai pada :
Hari Jum’at /
Tanggal : 6 maret -16 Juni 2015
VIII. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan XPDC 5 Puncak Tertinggi ini adalah:
No
|
Nama
|
1
|
Arwin
|
2
|
Anwar Ali S
|
3
|
Agung Pratama
|
4
|
Nurdian
Saputra
|
5
|
Yusuf
|
6
|
M. Afdhal
|
7
|
Ratna Wati
|
8
|
Alfian
Furkani
|
9
|
Reno Umaron
|
10
|
M. Yusuf
|
IX. SUSUNAN PANITIA
Terlampir
X. ESTIMASI DANA KEGIATAN
Terlampir
XI. SUMBER DANA KEGIATAN
Sumber dana yang diharapkan :
- Iyuran Rutin anggota Pencinta Alam Pelita
- Lembaga sosial dan perorangan
- Perusahaan yang beroperasi di Kab. Maros
- Sumber-sumber yang sifatnya tidak mengikat
XII. KRITERIAN DAN SPONSORSHIP
Demi kelancaran XPDC ini ,maka pelaksana
kegiatan menawarkan kepada perusahaan, instansi atau perorangan untuk
berpartisipasi sebagai sponsor tunggal, sponsor utama, co- sponsor, dan donatur
.
Adapun kriteria keikutsertaan dalam
partisipasi kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Sponsor Tunggal
Spronsor tunggal adalah sponsor yang
menaggung keseluruhan biaya pelaksanaan dengan timbal balik sebagai berikut;
Pencantuman
nama perusahaan atau instansi pada publikasi seperti pada radio, surat kabar,
spanduk. ( pajak ditanggung sponsor )
Pemasangan
umbul-umbul dan spanduk perusahaan dikota kabupaten Maros dan pada tempat
kegiatan dilaksanakan, yaitu desa terakhir Gunung yang akan didaki. ( material ditanggung sponsor )
Pencatuman
nama perusahaan pada seluruh latar belakang pentas
Memberikan
kata sambutan pada open seremoni kegiatan
Tidak ada
sponsor lain
2. Sponsor Utama
Sponsor utama adalah sponsor yang
menanggung 70% dari keseluruhan biaya pelaksana kegiatan, dengan timbal balik sebagai
berikut :
Pencatuman nama
perusahaan atau instansi pada publikasi seperti pada radio, surat kabar,
spanduk. ( pajak ditanggung sponsor )
Pemasangan umbul-umbul dan spanduk
perusahaan dikota kabupaten Maros dan pada tempat kegiatan dilaksanakan, yaitu
desa terakhir Gunung yang akan didaki. ( material ditanggung sponsor )
Pencatuman
logo nama perusahaan pada seluruh latar belakang pentas
Memberikan
kata sambutan pada open seremoni kegiatan
3. Co-Sponsor
Co-Sponsor adalah sponsor yang
memberikan partisipasi kegiatan dalam bentuk lain, dengan timbal balik :
Pemasangan umbul-umbul dan spanduk
perusahaan dikota kabupaten Maros dan pada tempat kegiatan dilaksanakan, yaitu
desa terakhir Gunung yang akan didaki. ( material ditanggung sponsor )
Pencatuman
logo nama perusahaan pada publikasi
XIII. PENUTUP
Demikianlah
proposal ” XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI DI SULAWESI SELATAN” ini
kami ajukan dengan harapan dapat menjadi perhatian kita bersama untuk membangun
generasi muda yang kreatif, aktif, bertanggung jawab dan tanggap terhadap kelestarian
lingkungan.
Semoga
kegiatan ini dapat berjalan sukses dan lancar dengan lindungan ALLAH SWT serta
bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Amin
Panitia
Pelaksana
XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI SULAWESI SELATAN
SEKERTARIS
AGUNG
PRATAMA
|
BENDAHARA
ARWIN
|
KETUA
Lampiran I
SUSUNAN PANITIA
PENDAKIAN
PUNCAK TERTINGGI SULAWESI SELATAN
KETUA PANITIA : Anwar Ali S
SEKRETARIS : Agung Pratama
BENDAHARA : Arwin
TIM LOGISTIK : Nurdian Saputra
M. Yusuf
Ratna Wati
PERLENGKAPAN : Yusuf
Reno Umaron
DOKUMENTASI : M. Afdhal
Alfian Furkani
E. KEBUTUHAN ANGGARAN
1. Persiapan & Perlengkapan
N0
|
KEBUTUHAN
|
RINCIAN
|
UNIT
|
JUMLAH
|
Merek
|
1
|
Persiapan fisik
|
Rp. 50.000,00
|
2 bulan
|
Rp. 500.000,00
|
-
|
2
|
Baju TIM XPDC
|
Rp. 100.000,00
|
10 Buah
|
Rp. 1.000.000,00
|
Kaos
|
3
|
Tenda Dom isi 5 Org
|
Rp. 1.500.000,00
|
1 Buah
|
Rp. 1.500. 000,00
|
Eiger
|
4
|
Carier 60 liter
|
Rp. 1.000.000,00
|
2 Buah ,
|
Rp. 2.000.000,00
|
Deuter
|
5
|
Tas Ransel
|
Rp. 200.000,00
|
5 Buah
|
Rp. 1.000.000,00
|
Deuter
|
6
|
Spirtus
|
Rp. 10.000,00
|
10 Botol
|
Rp. 100.000,00
|
Lokal
|
Jumlah
|
Rp.6.100.000,00
|
2. Transportasi
N0
|
KEBUTUHAN
|
RINCIAN
|
UNIT
|
JUMLAH
|
1
|
Transportasi XPDC
|
Rp. 500.000,00
|
10 Orang
|
Rp.5.000.000,00
|
Jumlah
|
Rp.5.000.000,00
|
3. Dokumentasi dan
Publikasi
N0
|
KEBUTUHAN
|
RINCIAN
|
UNIT
|
JUMLAH
|
1
|
Cuci Foto
|
Rp. 5.000,00
|
20 Buah
|
Rp100.000,00
|
2
|
Publikasi Koran Lokal
|
Rp. 250.000,00
|
Harian Fajar
|
Rp. 250.000,00
|
3
|
Publikasi TV Swasta
|
Rp. 2.000.000,00
|
CELEBES
|
Rp. 2.000.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 2.350.000,00
|
4. Logistik
N0
|
KEBUTUHAN
|
RINCIAN
|
UNIT
|
JUMLAH
|
1
|
Konsumsi selama Kegiatan
|
Rp. 5.000.000,00
|
1 Tim
|
Rp. 5.000.000,00
|
2
|
Biaya Tak terduga
|
Rp. 1.000.000,00
|
1 Tim
|
Rp. 1.000.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 6.000.000,00
|
5.Rekapitulasi
Anggaran Biaya
N0
|
KEBUTUHAN
|
JUMLAH
|
1
|
Persiapan & Perlengkapan
|
Rp. 6.100.000,00
|
2
|
Transportasi
|
Rp. 5.000.000,00
|
3
|
Dokumentasi
dan Publikasi
|
Rp. 2.350.000,00
|
4
|
Logistik
|
Rp. 6.000.000,00
|
Total Keseluruhan
|
Rp. 19.450.000,00
|
Terbilang : Sembilan
Belas Juta Empat Ratu Lima Puluh Ribu Rupiah
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih masukanya
BalasHapussaya harap saya bisa mengikuti expedisi seperti ini,karna kecintaan terhadap alam
BalasHapus