Selasa, 27 Desember 2016

CONTOH PENULISAN PROPOSAL KEGIATAN

       Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.

            Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.

Proposal Kegieatan adalah sebuah karya tulis berupa lampiran rencana kegiatan kerja yang sengaja dibuat dalam rangka mengajukan usulan kepada pihak terkait agar dapa mendapatkan izin atau persetujuan atas kegiatan yaang akan di laksanakan.

Singkatnya Penulisan Proposal adalah karya tulis yang disusun berupa lampiran rencana kegiatan kerja untuk pihak terkait agar dapa mendapatkan izin atau banuan dana kegiatan tersebut.

Ini salah satu Proposal Kegiatan kami yang telah berhasil menjalankannya, artikel ini kami tulis untuk teman-teman sebagai contoh yang bermamfaat dan..... Good luck ;)

......



Maros, 27 Desember 2016
Lam : 1
Hal : MOHON BANTUAN DANA
Kepada Yth,…………………………
Di
Tempat
Assalam’alaikum Wr Wb
Salam Lestari...!!!
Dengan Hormat,
Do’a dan harapan kami semoga bapak/ibu dalam keadaan sehat serta sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari,Amin...
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya “XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI DI SULAWESI SELATAN” yang insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 6 Maret -16 Juni 2015. maka dari itu dapatlah kiranya bapak/ibu membantu kegiatan kami guna mensukseskan acara tersebut.Proposal Terlampir
Demikianlah surat permohonan ini kami sampaikan,atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terimakasih
Wasalamu’Alaikum Wr Wb.          

PANITIA PELAKSANA
XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI DI SULAWESI SELATAN
PEMERHATI LINGKUNGAN TINDAKAN NYATA
( PELITA MAROS )
2015-2016

Mengetahui,
Pengurus Pencinta Alam Pelita Periode 2015-2016
Ketua Pencinta Alam Pelita
Anwar Ali S

I. Latar Belakang
Manusia tak akan dapat hidup dengan tenang jika tidak mampu  membangun harmoni dengan lingkungan alam  tempat dia hidup dan berinteraksi. Bahkan sudah umum diyakini, bahwa manusia adalah mikrokosmos dan alam semesta adalah makrokosmos. Ini memberi gambaran mengenai betapa pentingnya hubungan yang saling mendukung antara aktifitas dan kesadaran manusia dengan fakta terdapatnya lingkungan alam. Allah SWT pun mengingatkan bahwa kerusakan yang ada di daratan dan di lautan akibat ulah manusia itu sendiri. Sayangya nya kita harus bersahabat dengan alam.
Gunung adalah sumber ilmu, Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa ada banyak sekali ilmu yang sesungguhnya bisa kita petik dari kegiatan mendaki gunung. Berikut ini hanyalah sebagian dari beberapa kelompok ilmu yang bisa diajarkan gunung kepada kita:
A. Ilmu pengetahuan alam
Tak dapat dipungkiri, bahwa gunung adalah sumber ilmu pengetahuan. Para peneliti yang gemar meneliti tentang gunung, akhirnya dapat menemukan dan merumuskan beberapa ilmu-ilmu baru yang dapat berguna bagi manusia. Seperti contohnya: Ilmu volcanologi, botani, zoologi, topografi, ilmu batuan, ilmu lapisan tanah, ilmu obat-obatan, arkeologi dsb yang terlalu banyak untuk disebutkan. Cabang-cabang ilmu pengetahuan tersebut, tentu saja tak begitu saja muncul. Melainkan melalui proses pencarian dan penemuan secara berkala oleh orang-orang yang memang senang sekali menjelajah gunung-gunung, dan kegiatan pencarian itulah yang sebenarnya disebut dengan ekspedisi. Jadi ekspedisi bukan sekedar mendaki puncak-puncak gunung lalu pulang kembali tanpa menghasilkan sesuatu.
B. Ilmu sosial
Kegiatan mendaki gunung juga akan berdampak pada bertambahnya wawasan tentang ilmu sosial kita. Sebab, setiap kita mendaki gunung maka kita akan selalu bertemu dan berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sendiri, penduduk desa atau dengan para pendaki yang mungkin kita jumpai. Kita akan belajar bagaimana bergaul, menghormati dan bersikap baik dengan orang lain, karena jika kita tidak mampu beradaptasi dengan baik, maka kita akan merasakan kerugian yang bisa langsung kita rasakan sendiri.
Dengan mendaki gunung, mengajarkan kita untuk bersosialisasi, bekerjasama dan menjalin tali persahabatan. Oleh karena itu, setelah melakukan kegiatan mendaki gunung, biasanya kita akan merasakan tali persahabatan terjalin lebih erat daripada sebelumnya. Sebab, kita sudah melalui hidup bersama mengatasi berbagai kesulitan, tidur bersama, makan bersama, susah bersama, dan senang bersama selama beberapa hari di alam bebas.
Selain itu, kita juga akan banyak belajar tentang masyarakat desa. Sebab ketika kita melalui desa atau dusun terpencil tempat kita melakukan titik awal pendakian, maka secara tak langsung kita akan belajar mengenal tentang kebudayaan masyarakat baru yang kita temui disana. Baik bahasanya, agamanya, sistem sosialnya, mata pencahariannya, ilmu pengetahuannya, keseniannya, atau adat istiadatnya.
C. Ilmu Filsafat
Mendaki gunung akan mendekatkan kita kepada alam, hal ini tentu bukan rahasia lagi. Sama halnya dengan seorang pelaut yang mengatakan bahwa ‘dengan mengarungi lautan kita akan mengenal diri kita dan bisa lebih menghormati alam’. Sebenarnya hampir sama antara pelaut, pendaki gunung, penerbang atau bahkan astronot. Semakin kita menjelajahi alam maka kita justru akan merasa dekat dengan alam, baik sebagai sahabat atau musuh sekalipun. Jika kita merasakan kedekatan dengan alam dan mengenal alam dengan baik, maka dengan sendirinya kita akan tahu siapakah sebenarnya kita ini. Jika kita sedang berada di tempat yang aman dan nyaman, berada di rumah, gedung atau hotel dengan dikelilingi orang-orang terdekat kita. Mungkin kita akan merasa sebagai manusia yang memang lebih unggul dari makhluk lainnya. Tetapi jika sedang berada di tengah hutan yang gelap, dikelilingi kabut dan udara yang menusuk tulang. Kita akan tahu bahwa kita hanyalah makhluk yang paling lemah. Kita kalah jauh dengan tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup di tengah hutan tanpa membawa bekal makanan atau tenda untuk berlindung dari hujan dan dinginnya udara.

Dengan mendaki gunung, kita akan terbiasa merasakan betapa lemahnya diri kita dan betapa dahsyatnya kekuatan sang alam. Apalagi penciptanya? Demikianlah, dengan mendaki gunung kita akan merasakan kedekatan dengan alam yang pada akhirnya akan mengantarkan kita kepada kedekatan diri kita dengan Tuhan. Jadi dengan mendaki gunung, kita akan belajar ilmu agama yang jauh lebih tinggi, yakni ilmu hakikat diri.a
BELAJAR DARI FILOSOFI MENDAKI GUNUNG
Gunung adalah bayang-bayang kehidupan Puncaknya adalah cita-cita. Lerengnya adalah usaha Lembahnya adalah iman dan pengetahuan. Hutannya adalah anugerah Dan kabutnya adalah cobaan Semakin runcing sebuah gunung Semakin sulit pula menggapai puncaknya, tapi butuh waktu yang singkat SEBALIKNYA Semakin landai sebuah gunung Semakin mudah pula menggapai puncaknya, tapi butuh waktu yang lebih lama Tapi Puncak bukanlah tujuan akhir, karena jalan menurun, telah siap untuk ditapaki semakin sulit dan menyesatkan menuju lembah tempat kembali.
KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA
“ PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA ALAM BESERTA ISINYA ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA “
“PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI KEPADA TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR ”
” PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH SEBAGAI MAKHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA “
Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran menyatakan:
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.  Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan martabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persahabatan sesama pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam
6. Berusaha saling membantu dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7.  Selesai.
Disahkan bersama dalam GLADIAN IV – 1974 Di Ujung Pandang
DARI PETUALANG UNTUK PARA PETUALANG
“Ketika manusia mendaki gunung yang tinggi, manusia akan menyadari bahwa ternyata masih banyak lagi gunung-gunung yang belum didaki” Nelson Mandela
“Dibutuhkan lebih banyak keberanian untuk menghadapi kehidupan sehari-hari yang sebenarnya lebih kejam dari pendakian yang nyata. Tetapi lebih banyak dibutuhkan ketabahan untuk bekerja di kota daripada mendaki gunung yang tinggi”
“Dapatkah Anda membukakan jendela-jendela itu? Aku ingin berpamitan dengan gunung-gunungku tercinta yang biru. Untuk terakhir kalinya saya ingin memandang hutan-hutan lebatku yang hijau. Sekali lagi aku ingin menghirup udara pegunungan, udara alam bebas itu”

II. NAMA DAN TEMA  KEGIATAN
          Kegiatan ini diberi nama   : XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI DI SULAWESI SELATAN
 Tema Kegiatan                        :  MELESTARIKAN ALAM DENGAN BANGGA

III. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan pendakian  puncak gunung tertinggi di sulawesi selatan adalah :
1. Pembersihan sampah di jalur pendakian
2. Menggugah kembali semangat untuk menjaga kelestarian alam.
3. Menyalurkan hobby pemuda pemudi pencinta alam.
4. Mengenali potensi wisata dan sumber daya alam di Indonesia
5. Menjelejajahi  Puncak Tertinggi di sulawesi selatan yang terdiri dari :
        a. Gunung Latimojong di kab. Enrekang
      b. Gunung Bawakaraeng di kab. Gowa
      c. Gunung Lompobattang di kab. Jenneponto
      d. Gunung Seseang di kab. Toraja
      e. Gunung Bulusaraung di kab. Maros

IV. LANDASAN KEGIATAN
Pendakian puncak tertinggi di Sulawesi Selatan  ini di landaskan pada:
1. Program kerja pencinta alam Pelita pada Divisi SAR dan Alam Bebas
2. AD/ART Pencinta Alam Pelita
3. Hasil keputusan Rapat seluruh anggota Pencinta Alam Pelita

V. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memupuk kepedulian generasi muda pada upaya pelestarian alam atau lingkungan.
2. Mengetahui dan mengelola potensi tim dari personil yang berkegiatan.
3. Menguasai teknis pencegahan dan penanganan pertama gawat darurat medis di lapangan.
4. Meningkatkan kesadaran peserta terhadap keselamatan kerja.
5. mengetahui kemampuan dasar mengelolah penjelajahan dan teknik bertahan hidup di alam terbuka khusunya Rimba gunung.
6. Mensosialisasikan KELESTARIAN ALAM dan PENCINTA ALAM PELITA MAROS di mata nusantara
7. Mengibarkan bendera sangsaka merah putih
8. Mengetahui dan mempelajari suku, budaya, bahasa, dan sosial masyarakat.
10. Menunjukkan dan memperkenalkan potensi keindahan dan pesona daerah pegunungan 5 puncak tertinggi di Sulawesi Selatan.

VI. OUTPUT
1. Kerangka manajemen kegiatan, pencegahan dan penanganan gawat darurat.
2. Terciptanya hubungan yang antar instansi yang tergabung dalam tugas-tugas kemanusiaan.
3. Kesadaran terhadap pentingnya mengutamakan keselamatan dalam kegiatan di alam terbuka khususnya gunung hutan.
4. Terbentuknya kesadaran yang tinggi dalam diri pemuda, mengenai pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan membangun hubungan yang harmonis antara eksistensi manusia dan pasifitas alam.
5. Pengalaman positif dan membangun bagi kalangan pemuda dalam berinteraksi dengan alam gunung secara langsung.
6. Momen penting dalam kegiatan bernuansa lingkungan alam.

VII. WAKTU KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pendakian puncak tertinggi di Sulawasi Selatan ini dimulai pada :
Hari Jum’at / Tanggal : 6 maret -16 Juni 2015

VIII. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan XPDC 5 Puncak Tertinggi ini adalah:
No
Nama
1
Arwin
2
Anwar Ali S
3
Agung Pratama
4
Nurdian Saputra
5
Yusuf
6
M. Afdhal
7
Ratna Wati
8
Alfian Furkani
9
Reno Umaron
10
M. Yusuf

IX. SUSUNAN PANITIA
Terlampir
X. ESTIMASI DANA KEGIATAN
Terlampir
XI. SUMBER DANA KEGIATAN
Sumber dana yang diharapkan :
  1. Iyuran Rutin anggota Pencinta Alam Pelita
  2. Lembaga sosial dan perorangan
  3. Perusahaan yang beroperasi di Kab. Maros
  4. Sumber-sumber yang sifatnya tidak mengikat
XII. KRITERIAN DAN SPONSORSHIP
Demi kelancaran XPDC ini ,maka pelaksana kegiatan menawarkan kepada perusahaan, instansi atau perorangan untuk berpartisipasi sebagai sponsor tunggal, sponsor utama, co- sponsor, dan donatur .
Adapun kriteria keikutsertaan dalam partisipasi kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Sponsor Tunggal
Spronsor tunggal adalah sponsor yang menaggung keseluruhan biaya pelaksanaan dengan timbal balik sebagai berikut;
Pencantuman nama perusahaan atau instansi pada publikasi seperti pada radio, surat kabar, spanduk. ( pajak ditanggung sponsor )
Pemasangan umbul-umbul dan spanduk perusahaan dikota kabupaten Maros dan pada tempat kegiatan dilaksanakan, yaitu desa terakhir Gunung yang akan didaki. ( material ditanggung sponsor )    
 Pencatuman nama perusahaan pada seluruh latar belakang pentas
 Memberikan kata sambutan pada open seremoni kegiatan
 Tidak ada sponsor lain

2. Sponsor Utama
Sponsor utama adalah sponsor yang menanggung 70% dari keseluruhan biaya pelaksana kegiatan, dengan timbal balik sebagai berikut :
Pencatuman nama perusahaan atau instansi pada publikasi seperti pada radio, surat kabar, spanduk. ( pajak ditanggung sponsor )
Pemasangan umbul-umbul dan spanduk perusahaan dikota kabupaten Maros dan pada tempat kegiatan dilaksanakan, yaitu desa terakhir Gunung yang akan didaki. ( material ditanggung sponsor )
 Pencatuman logo nama perusahaan pada seluruh latar belakang pentas
 Memberikan kata sambutan pada open seremoni kegiatan

3. Co-Sponsor
Co-Sponsor adalah sponsor yang memberikan partisipasi kegiatan dalam bentuk lain, dengan timbal balik :
 Pemasangan umbul-umbul dan spanduk perusahaan dikota kabupaten Maros dan pada tempat kegiatan dilaksanakan, yaitu desa terakhir Gunung yang akan didaki. ( material ditanggung sponsor )
 Pencatuman logo nama perusahaan pada publikasi

XIII. PENUTUP

Demikianlah proposal ” XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI DI SULAWESI SELATAN” ini kami ajukan dengan harapan dapat menjadi perhatian kita bersama untuk membangun generasi muda yang kreatif, aktif, bertanggung jawab dan tanggap terhadap kelestarian lingkungan.
Semoga kegiatan ini dapat berjalan sukses dan lancar dengan lindungan ALLAH SWT serta bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Amin

Panitia Pelaksana

XPDC 5 PUNCAK TERTINGGI SULAWESI SELATAN

           
SEKERTARIS



AGUNG PRATAMA


    
BENDAHARA



ARWIN

                                               
KETUA



Lampiran I

SUSUNAN PANITIA
PENDAKIAN PUNCAK TERTINGGI SULAWESI SELATAN
KETUA PANITIA           : Anwar Ali S
SEKRETARIS                 : Agung Pratama
BENDAHARA                : Arwin
TIM LOGISTIK               : Nurdian Saputra
                                            M. Yusuf
                                            Ratna Wati
PERLENGKAPAN         : Yusuf
                                            Reno Umaron
DOKUMENTASI            : M. Afdhal
                                            Alfian Furkani



E. KEBUTUHAN ANGGARAN

1. Persiapan & Perlengkapan
N0
KEBUTUHAN
RINCIAN
UNIT
JUMLAH
Merek
1
Persiapan fisik
Rp. 50.000,00
2 bulan
Rp. 500.000,00
-
2
Baju TIM XPDC
Rp. 100.000,00
10 Buah
Rp. 1.000.000,00
Kaos
3
Tenda Dom isi 5 Org
Rp. 1.500.000,00
1 Buah
Rp. 1.500. 000,00
Eiger
4
Carier 60 liter
Rp. 1.000.000,00
2 Buah ,
Rp. 2.000.000,00
Deuter
5
Tas Ransel
Rp. 200.000,00
5 Buah
Rp. 1.000.000,00
Deuter
6
Spirtus
Rp. 10.000,00
10 Botol
Rp. 100.000,00
Lokal
Jumlah
Rp.6.100.000,00
2. Transportasi
N0
KEBUTUHAN
RINCIAN
UNIT
JUMLAH
1
Transportasi XPDC
Rp. 500.000,00
10 Orang
Rp.5.000.000,00
Jumlah
Rp.5.000.000,00
3. Dokumentasi dan Publikasi
N0
KEBUTUHAN
RINCIAN
UNIT
JUMLAH
1
Cuci Foto
Rp. 5.000,00
20 Buah
Rp100.000,00
2
Publikasi Koran Lokal
Rp. 250.000,00
Harian Fajar
Rp. 250.000,00
3
Publikasi TV Swasta
Rp. 2.000.000,00
CELEBES
Rp. 2.000.000,00
Jumlah
Rp. 2.350.000,00
4. Logistik
N0
KEBUTUHAN
RINCIAN
UNIT
JUMLAH
1
Konsumsi selama Kegiatan
Rp. 5.000.000,00
1 Tim
Rp. 5.000.000,00
2
Biaya Tak terduga
Rp. 1.000.000,00
1 Tim
Rp. 1.000.000,00
Jumlah
Rp. 6.000.000,00

5.Rekapitulasi Anggaran Biaya
N0
KEBUTUHAN
JUMLAH
1
Persiapan & Perlengkapan
Rp. 6.100.000,00
2
Transportasi
Rp. 5.000.000,00
3
Dokumentasi dan Publikasi
Rp. 2.350.000,00
4
Logistik
Rp. 6.000.000,00
Total Keseluruhan
Rp. 19.450.000,00
Terbilang : Sembilan Belas Juta Empat Ratu Lima Puluh Ribu Rupiah


3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. saya harap saya bisa mengikuti expedisi seperti ini,karna kecintaan terhadap alam

    BalasHapus